Kamis, 17 Mei 2012

Resiko Duduk Terlalu Lama Untuk Kesehatan

Resiko Duduk Terlalu Lama Untuk Kesehatan


Resiko Duduk Terlalu Lama Untuk Kesehatan. Apakah Anda seorang pekerja kantoran yang selalu menghabiskan waktu di tempat duduk ? Jika jawabannya ya, Anda patut waspada. Riset terbaru menunjukkan, mereka yang menghabiskan waktunya dengan duduk selama 11 jam atau lebih, memiliki risiko 40 persen lebih besar meninggal dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, terlepas dari apakah Anda aktif secara fisik atau tidak.




Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Internal Medicine edisi 26 Maret, para peneliti dari Australia menyampaikan ancaman serius dari gaya hidup kurang aktif atau sedentari. Mereka menganalisis data lebih dari 222.000 orang berusia 45 tahun atau lebih tua. Hasil kajian mengindikasikan, risiko kematian seseorang cenderung melonjak ketika menghabiskan waktunya dengan duduk selama 11 jam setiap hari. Risiko ini 15 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari 4 jam per hari.

"Bukti mengenai efek buruk duduk terlalu lama terhadap kondisi kesehatan telah bermunculan selama beberapa tahun terakhir," kata peneliti studi, Hidde van der Ploeg, seorang peneliti senior dari University of Sydney.

Dalam kajiannya, peneliti juga menemukan bahwa sebanyak 62 persen dari peserta penelitian mengaku memiliki berat badan yang berlebihan atau obesitas. Sementara itu, hampir 87 persen mengaku sedang berada dalam kondisi kesehatan yang baik, dan seperempat lainnya mengatakan menghabiskan setidaknya 8 jam untuk duduk setiap hari

Jumat, 13 April 2012

cerita motivasi: Arti Sebuah Kesempurnaan

Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.
Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani,”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”
Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”
Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”
Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”"
Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”
Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.

cerita motivasi: Jadilah Pelita

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita.
Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”
Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta.
Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!”
Si buta tertegun..
Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.”
Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.
Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?”
Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.”
Senyap sejenak.
secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?”
Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa.
Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta.
Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”
Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).
Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walaupun mereka bisa melihat.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.
Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.

all about "GALAU"

Galau, Istilah galau akhir-akhir ini sering muncul di kalangan anak muda. Akan tetapi Perasaan galau sebenarnya tak hanya menyerang anak muda melainkan hampir semua usia bisa merasakannya. Sedangkan Galau sendiri memiliki banyak versi dan pengertian yang berbeda-beda. Akan tetapi pada intinya Galau adalah sebuah perasaan tidak enak yang ada pada pikiran karena kita bingung entah karena masalah cinta atau masalah pekerjaan yang memaksa kita untuk memilih sesuatu sehingga membuat kita bingung dan membuat emosi kita menjadi labil. Galau terjadi disaat kita berada pada suatu pilihan, sebelum melakukan pilihan dan sesudah menentukan pilihan. Akibatnya akan muncul Kata kata Galau di status facebook kita.

Galau

galau Biasanya Galau sering terjadi pada usia remaja yang sedang bingung atau dilema dalam masalah-masalah hidup yang dihadapi. Entah itu masalah asmara, masalah Sekolah atau mungkin karena terlalu bingung memikirkan masa depan. Orang yang galau kadang terlihat jelas ketika mereka menulis status di facebook. Dan banyak sekali kata-kata galau menurut Kamus pergalauan indonesia.

Contoh Kata kata Galau

Dan berikut ini beberapa Contoh Kata-kata Galau yang bisa ditambahkan pada koleksi kata-kata galaumu.
Sepi malamku tanpa SMS dari mu.

Tak Pernah,..kah Kau Sadari,...
AkuLah Yang Kau Sakiti,...Engkau Pergi Dengan Janjimu Yang tLah Kau Ingkari,...
Oh,..Tuhan Tolonglah Aku,...
Hapuskan Rasa Cintaku Akupun Ingin Bahagia Walaupun Tak Bersama Dia,...

Meskipun aku diam, bukan berarti aku rela kamu sama dia.

Jika kamu memang Jodohku, Pasti suatu saat nanti Tuhan akan menyatukan kita.

Aku bukanlah Wonder women yang selalu kuat untuk kau sakiti

Aku bukan sebatang korek api yang bisa kau bakar demi menghangatkanmu untuk bersama orang lain

Aku takut Engkau meninggalkan ku, ketika aku tidak cantik lagi

Aku rela kamu sakiti setiap hari, karena aku memang sayang sama kamu

Malam ini kusendiri tiada teman yang menemani

Tuhan kirimkanlah aku, kekasih yang baik hati yang mencintaiku apa adaya

Biarkan Saat ini aku menderita, Suatu saat nanti aku yakin kamu pasti akan mencintaiku

Suatu saat kalau aku telah tiada ,aku pengen kamu tahu sesuatu ,kalau sampai kapanpun di hati aku cuma kamu.

Aku banyak belajar dari setiap ksalahanku ,di situ aku sadar bahwa tdk selamanya apa yang aku ingin bisa ku gapai termasuk memiliki kamu.

Aku hanya sedih setiap kali mengingat masalalu yang sebenarnya indah namun terlanjur kusam karna ulahmu

Kini aku berharap waktu membawamu dan kekasihmu merasa jenuh dengan waktu dan berpisah lalu kau datang padaku

KaU daTan9 mEmbaWa CinTa daN kEseTiaaN . . . DaN kaU peRgi MeniNggaLkaN Luka Dan KeHancuRan . . . DaN aQ leBih Baik dikEnaL laLu di LupAKAN daRipada di CinTai LalU dKhiAnaTi

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Kamu mau putus sama aku ya? Boleh nggak hati kamu aku fotokopi rangkap sepuluh dulu buat persediaan?

Mungkin aku bisa bertahan sebagai simpananmu, tapi suatu saat hatiku juga akan mempertimbangkan apakah kau memang pantas.
Galau adalah saat dimana Tuhan menunjukkan kepada kita saat yang sulit atau bingung karena sebuah pilihan. Disaat inilah kita harus bersikap lebih dewasa dan berfikir untuk bisa hidup lebih baik. Jangan terlalu berlarut dalam menikmati rasa Galau, segeralah keluar dari perasaan tersebut dan melangkahlah dengan pasti.